Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon

Kunjungan wisatawan ke sejumlah lokasi wisata yang berada di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) berkurang karena terhambat infrastruktur jalan yang rusak dan transportasi. Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Agus Priambudi, di Pandeglang, Banten, Jumat mengatakan, kunjungan wisatawan ke lokasi kawasan konservasi alam yang ada di ujung Barat Pulau Jawa tersebut, pada tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebelumnya setiap tahun rata-rata wisatawan yang berkunjung tidak kurang dari enam ribu orang, namun hingga akhir tahun ini hanya sekitar empat ribu orang. "Wisatawan rata-rata mengeluhkan jalannya yang jauh dan rusak serta kurangnya trasnportasi umum. Padahal, mereka kagum dengan keindahan alam di TNUK," katanya.

Etin mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk masuk kedalam kawasan wisata di TNUK nilainya tidak seberapa, karena hanya dipungut retribusi Rp2500 setiap orangnya, namun yang memberatkan mereka adalah infrastruktur jalan yang rusak dan langkanya sarana trasnportasi umum menuju kawasan wisata hutan dan pantai yang ada di TNUK itu.

Padahal, kata dia, potensi wisata yang bisa dinikmati sangat banyak, seperti pemandangan hutan tropis, pantai, wisata sejarah, dan bisa melihat beragam hewan liar yang akrab dengan manusia di Pulau Peucang.

Hal serupa juga disampaikan pengelola tempat wisata Pulau Umang, Aan, kendala langkanya sarana transportasi dan jalan yang sangat jauh dan rusak, menjadi salah satu faktor penghambat atau kurangnya minat para wisatawan yang datang ke lokasi tersebut. Padahal, jika dikelola dengan baik, bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat besar.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah setempat khususnya Kabupaten Pandeglang agar memerhatikan infrastruktur jalan dan sarana transportasi untuk mendorong pertumbuhan industri wisata di wilayah Selatan Banten itu.

Pantauan di lokasi tersebut, jalan dari sepanjang Kecamatan Sumur hingga Kecamatan Panimbang yang melewati beberapa kecamatan sebelumnya, seperti Cimanggu, Cigeulis dan Cibaliung, di Kabupaten Pandeglang, meskipun jalan tersebut sudah diaspal, namun banyak sekali jalan rusak dan berlubang sehingga tidak nyaman untuk dilalui kendaraan.



 

posted by wisata Indonesia on 22.05 under

0 komentar: